Dalam dunia mode yang terus berubah, menemukan signature style atau gaya pribadi bukan sekadar soal mengikuti tren. Ini adalah tentang menemukan apa yang mencerminkan siapa dirimu sebenarnya, tanpa perlu merasa tertekan untuk selalu tampil “on trend.” Gaya pribadi bukan hanya tentang pakaian—ia adalah ekspresi dari karakter, kenyamanan, dan kepercayaan diri.
Nah, bagaimana cara menemukan gaya yang benar-benar “kamu banget”? Simak panduan simpel namun berkarakter berikut ini!
1. Mulai dari Lemari Sendiri: Audit Gaya dengan Jujur
Sebelum membeli baju baru atau mengikuti kuis gaya di internet, lihat dulu isi lemarimu. Ambil waktu sehari untuk mengeluarkan semua pakaian, sepatu, dan aksesori yang kamu miliki. Lalu tanyakan pada diri sendiri:
-
Baju mana yang paling sering kamu pakai?
-
Mana yang bikin kamu merasa paling percaya diri?
-
Apakah ada warna atau motif yang mendominasi?
Tanda-tanda signature style kamu biasanya tersembunyi dalam pakaian yang paling sering kamu ulang. Misalnya, jika kamu selalu nyaman dengan jaket denim dan sneakers, mungkin gaya kasual edgy cocok untukmu. Jika kamu suka dress flowy dan anting besar, gaya bohemian bisa jadi arahmu.
Tips Unik: Foto lima outfit favoritmu lalu buat kolase. Kadang visualisasi bisa membantu kamu melihat pola gaya yang belum kamu sadari.
2. Kenali Diri Lewat Tiga Kata
Coba deskripsikan diri kamu dalam tiga kata. Misalnya: “santai, berani, kreatif.” Sekarang, coba bayangkan seperti apa outfit yang mencerminkan kata-kata itu.
-
Santai: Potongan longgar, bahan breathable, warna-warna netral.
-
Berani: Warna mencolok, motif nyentrik, aksesori mencuri perhatian.
-
Kreatif: Padu padan tak biasa, mix high-street & thrift, gaya eksperimental.
Dengan kata lain, kamu sedang membangun kerangka untuk signature style kamu. Ini semacam “kompas” ketika kamu belanja atau mix and match.
3. Jangan Takut Eksperimen, Tapi Pilih ‘Uniform’
Kedengarannya bertolak belakang, ya? Tapi begini: bereksperimen penting agar kamu tahu apa yang cocok. Tapi saat kamu sudah menemukan kombinasi gaya yang bikin kamu nyaman dan percaya diri—misalnya kemeja oversized + celana high waist—jadikan itu sebagai “seragam” harianmu yang fleksibel.
Kenapa ini penting? Karena signature style bukan tentang selalu tampil berbeda, tapi tampil otentik dan konsisten.
Inspirasi: Steve Jobs punya kaus hitam dan jeans sebagai “seragam.” Tapi kamu juga bisa punya versi yang lebih feminin, artsy, atau bahkan glamor tergantung jati dirimu.
4. Gunakan Moodboard Digital
Pinterest bukan cuma untuk cari resep. Gunakan platform ini untuk membuat board bertema gaya. Cari foto yang “kamu banget” tanpa banyak berpikir. Setelah terkumpul 20–30 gambar, lihat polanya: warna dominan, potongan baju, vibe keseluruhan. Dari situ, kamu bisa menarik benang merah gaya kamu.
Kalau kamu lebih analog, buat scrapbook kecil dari potongan majalah fashion, print baju favorit dari online shop, atau bahkan sketsa baju impianmu sendiri.
5. Beli dengan Niat, Bukan Impulsif
Begitu kamu mulai mengenal signature style kamu, belanjalah dengan lebih sadar. Setiap kali kamu tergoda beli baju, tanyakan:
-
Apakah ini cocok dengan tiga kata gaya saya?
-
Apakah bisa dipadukan dengan 3 item yang sudah saya miliki?
-
Apakah saya akan memakainya lebih dari 5 kali?
Signature style membuat belanja jadi lebih hemat dan minim penyesalan. Kamu juga berkontribusi pada fashion yang lebih berkelanjutan.
Gaya Pribadi adalah Investasi Diri
Signature style bukan tujuan akhir, tapi perjalanan mengenal diri. Ia berkembang seiring usia, pengalaman, bahkan emosi. Jangan stres jika sekarang kamu belum “menemukan” gaya. Nikmati proses trial and error. Yang penting, kamu merasa nyaman, percaya diri, dan tidak sedang memakai topeng.
Ingat, gaya bukan soal siapa yang paling mahal bajunya. Tapi siapa yang paling jujur mengekspresikan dirinya.
BACA JUGA : Mulai dari Mana? Langkah Pertama Menemukan Gaya Fashion Kamu