Dalam dunia penampilan, sering kali kita mendengar kata style, fashion, dan trend digunakan bergantian. Tapi, tahukah kamu kalau ketiganya punya makna yang berbeda? Meski terlihat mirip, pemahaman yang tepat soal tiga istilah ini bisa mengubah cara kamu memandang dunia mode. Artikel ini akan membahas perbedaannya dengan cara sederhana dan menyenangkan—agar kamu tak sekadar tampil keren, tapi juga paham kenapa.
1. Style: Cerminan Diri yang Tak Lekang Waktu
Style adalah cara kamu mengekspresikan diri melalui pakaian, aksesori, hingga bagaimana kamu membawa diri. Style bukan tentang pakaian apa yang sedang laris di pasaran, tapi tentang siapa kamu dan apa yang kamu suka.
Contohnya, seseorang bisa punya style yang klasik—suka jas rapi dan warna netral—sementara yang lain mungkin lebih suka streetwear dengan hoodie dan sneakers tebal. Style itu personal, seperti sidik jari. Kamu bisa terinspirasi dari banyak hal, tapi pada akhirnya style adalah pilihan yang konsisten dan mencerminkan identitasmu.
Yang menarik, style tidak terpengaruh waktu. Kalau kamu punya style sendiri, kamu tidak perlu mengikuti apa yang sedang “in”. Bahkan ketika trend berubah-ubah, style kamu bisa tetap sama—dan tetap terlihat keren.
Contoh sederhana:
-
Audrey Hepburn dikenal dengan gaya elegannya yang abadi.
-
Billie Eilish punya style unik yang oversized dan berani.
Style = jati diri.
2. Fashion: Dunia Mode yang Dinamis
Fashion adalah industri dan budaya di balik pakaian dan aksesori. Fashion itu luas dan mencakup banyak hal—dari desainer, runway show, brand ternama, hingga majalah fashion. Bisa dibilang, fashion adalah sistem besar yang terus bergerak, menciptakan karya baru dan memberi inspirasi kepada publik.
Fashion lebih bersifat umum dan global. Apa yang diproduksi rumah mode, apa yang ditampilkan di pekan mode Milan atau Paris, semua termasuk bagian dari fashion. Fashion berubah cepat, dan kadang bisa terasa sulit diikuti.
Namun, fashion juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi style pribadi seseorang. Kamu bisa menyerap elemen-elemen fashion—warna, siluet, motif—dan menjadikannya bagian dari style kamu, asalkan tetap sesuai kepribadian.
Intinya:
-
Fashion = industri dan karya.
-
Style = interpretasi personal dari fashion (atau kadang malah tidak dipengaruhi fashion sama sekali).
3. Trend: Yang Lagi “Hits” Saat Ini
Trend adalah bagian dari fashion, tapi lebih spesifik lagi. Trend mengacu pada apa yang sedang populer dalam waktu tertentu. Tren bisa lahir dari berbagai sumber: media sosial, selebriti, fashion show, bahkan kejadian budaya.
Misalnya, trend celana cargo yang kembali muncul, atau warna hijau sage yang jadi favorit di tahun ini—itu semua adalah tren. Tren biasanya punya masa hidup yang pendek, meski ada juga tren yang bertahan lama dan masuk ke dalam style banyak orang.
Trend adalah arus. Kamu bisa ikut, bisa juga tidak. Namun, mengikuti tren bisa jadi cara seru untuk bereksperimen dengan penampilan—selama kamu tetap merasa nyaman dan percaya diri.
Contoh:
-
TikTok bisa memunculkan tren gaya dalam hitungan hari.
-
Tahun 2020-an, tren Y2K (gaya tahun 2000-an) kembali booming.
Tren itu seperti lagu hit: seru di masanya, tapi belum tentu cocok untuk semua orang.
Kenali, Pilih, dan Ekspresikan Dirimu
Nah, jadi apa bedanya ketiganya?
-
Style adalah kamu—otentik, konsisten, dan unik.
-
Fashion adalah dunia—dinamis, kreatif, dan global.
-
Trend adalah saat ini—cepat berubah, menarik, tapi tak harus diikuti.
Dengan memahami perbedaan ini, kamu jadi bisa lebih bijak dalam memilih apa yang akan kamu kenakan. Apakah kamu ingin tampil sesuai gaya pribadi, ingin mencoba sesuatu dari fashion terbaru, atau sekadar ikut tren yang sedang ramai—semua sah-sah saja, asalkan kamu merasa percaya diri.
Karena pada akhirnya, yang paling penting bukan sekadar apa yang kamu pakai, tapi bagaimana kamu memakainya. Style yang sejati selalu datang dari rasa nyaman dan kepercayaan diri.
BACA JUGA : Fashion Hacks: Trik Sederhana agar Tampil Lebih Menarik